Selasa, 14 Juli 2009

BAPPEDA KOTIM GELAR LOKAKARYA INTEGRASI SAPI POTONG DAN SAWIT

Pembukaan perkebunan sawit diharapkan dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah, yang secara keseluruhan diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Seiring dengan semakin berkurangnya potensi hutan dan semakin gencarnya penertiban illegal logging, sumbangan sektor kehutanan dari tahun ke tahun semakin menurun. Sebaliknya, sumbangan sub-sektor perkebunan semakin meningkat. Pada tahun 2010, diprediksi pertumbuhan riil subsektor perkebunan dalam PDRB Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 8,58% sedangkan subsektor kehutanan mengalami pertumbuhan negatif yakni -5,88%.

Perkembangan perkebunan sawit yang cukup pesat di Kabupaten Kotawaringin Timur selain berdampak positif, juga memunculkan kekhawatiran terhadap menurunnya kualitas lingkungan dan berkurangnya kesempatan berusaha masyarakat lokal sebagai akibat berubahnya lahan yang semula ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan menjadi monokultur berupa sawit yang dikuasai oleh perusahaan perkebunan.Sampai dengan tahun 2008, di Kabupaten Kotawaringin Timur telah beroperasi 56 perkebunan besar swasta sawit dengan realisasi tanam 292.531 ha dengan 14 pabrik dengan kapasitas total 760 ton TBS (Tandan Buah Segar) per jam. Sedangkan luasan perkebunan sawit rakyat sebesar 30.445 ha.

Pada sisi lain, Kabupaten Kotawaringin Timur masih harus mendatangkan ternak, terutama sapi, dari luar daerah. Dengan populasi sapi sebanyak 2.774 ekor, pada tahun 2008, Kabupaten ini mendatangkan 2.878 ekor sapi yang berasal dari Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Kenyataan ini membuka peluang melaksanakan integrasi pengembangan peternakan sapi dan perkebunan sawit sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi yang demikian besar yang dimiliki Kabupaten Kotawaringin Timur. Untuk itu Bappeda Kabupaten Kotawaringin Timur mengadakan Lokakarya Pengembangan Peternakan Rakyat dengan Pola Kandang Kelompok Dalam Rangka Integrasi Peternakan Sapi dan Perkebunan Sawit untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Lokal di Auditorium Bappeda Kotim tanggal 25 Juni 2009.

Lokakarya yang digelar Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Kotawaringin ini menghadirkan pembicara Dekan Fakultas Peternakan UGM (Prof. Ir. Tri Yuwanta, SU, DEA), Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah (Ir. Tute Lelo, MMA), Kepala Bappeda Kabupaten Kotawaringin Timur (Drs. HM. Fahruddin, MM), Peneliti dari BPTP Palangkaraya (drh. Bambang Ngaji Utomo, M.Sc), serta Pimpinan PT.Mustika Sembuluh (Ir. H. Riswantoro). PT. Mustika Sembuluh merupakan salah satu perusahaan di kabupaten ini yang telah mengintegrasikan sapi dan sawit.

Peserta yang terdiri atas penyuluh pertanian, perusahaan perkebunan, asosiasi, dan perwakilan SKPD Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut menghasilkan rumusan tentang perlunya pengembangan integrasi sapi – sawit sebagai upaya untuk pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat lokal di Kabupaten Kotawaringin Timur.

2 komentar:

ari mengatakan...

Ass. Bos kalimantan....sukse selalu...sorry aku pulang duluan nah...ditunggu orang, asik jua ketemu bolger sampit....

ari mengatakan...

Ass. Bos kalimantan....sukse selalu...sorry aku pulang duluan nah...ditunggu orang, asik jua ketemu bloger sampit....